Peluang Usaha Terbuka di Tengah Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak bisnis bangkrut. Namun, hal itu tak berlaku untuk bisnis kecantikan karena besarnya potensi pasar pada industri tersebut. Malah, banyak perusahaan baru yang muncul di tengah gelombang Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah pelaku usaha di industri kosmetik didominasi oleh sektor UMKM, yakni sebesar 83%. Produsen skincare dan kosmetik lokal bahkan berhasil meningkatkan mutu produk sehingga mampu bersaing, mengalahkan produk luar negeri.
Salah satunya Arvven Kosmetik. Maraknya peredaran produk kecantikan yang harganya selangit namun belum teruji keamanannya, membuat Nova Prastika bersama Ardhianto Porbo Hartono memutuskan membuat brand Arvven Kosmetik pada akhir 2021.
“Kami ingin membuat produk kosmetik yang berkualitas tinggi, bahkan berkelas internasional, namun dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat, sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ujar Nova Prastika Firdausi dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).
Jargon 'harga terjangkau namun berkualitas' bukan sekadar isapan jempol. Faktanya, sebagian besar produk Arvven dibanderol harga di bawah Rp50 ribu. Inilah yang menjadikan konsumen Arvven melakukan pembelian berulang hingga membuat angka penjualan brand tersebut melejit cukup tinggi sejak awal kemunculannya.
“Menariknya, konsumen kami yang tadinya hanya menjadi pelanggan, karena merasa puas dengan kualitas Arvven, kini malah join kemitraan. Mungkin karena melihat peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan bermitra bersama kami,” ujar Nova.
Arvven memang membuka program kemitraan. Salah satu paketnya adalah, dengan modal Rp1,4 juta sudah mendapat 50 jenis produk dan boleh dicampur. Variasi produk yang banyak mulai sabun batang, deo spray, lip serum, acne serum, eau de parfume, hingga hair serum bebas dipilih oleh rekan kemitraan Arvven.
“Untuk remaja, ibu-ibu, bahkan bapak-bapak yang ingin menambah income, sangat bisa menjadi mitra kami. Dengan harga yang terjangkau, menjadikan produk kami lebih mudah untuk dijual,” kata Nova.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah pelaku usaha di industri kosmetik didominasi oleh sektor UMKM, yakni sebesar 83%. Produsen skincare dan kosmetik lokal bahkan berhasil meningkatkan mutu produk sehingga mampu bersaing, mengalahkan produk luar negeri.
Salah satunya Arvven Kosmetik. Maraknya peredaran produk kecantikan yang harganya selangit namun belum teruji keamanannya, membuat Nova Prastika bersama Ardhianto Porbo Hartono memutuskan membuat brand Arvven Kosmetik pada akhir 2021.
“Kami ingin membuat produk kosmetik yang berkualitas tinggi, bahkan berkelas internasional, namun dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat, sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ujar Nova Prastika Firdausi dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).
Jargon 'harga terjangkau namun berkualitas' bukan sekadar isapan jempol. Faktanya, sebagian besar produk Arvven dibanderol harga di bawah Rp50 ribu. Inilah yang menjadikan konsumen Arvven melakukan pembelian berulang hingga membuat angka penjualan brand tersebut melejit cukup tinggi sejak awal kemunculannya.
“Menariknya, konsumen kami yang tadinya hanya menjadi pelanggan, karena merasa puas dengan kualitas Arvven, kini malah join kemitraan. Mungkin karena melihat peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan bermitra bersama kami,” ujar Nova.
Arvven memang membuka program kemitraan. Salah satu paketnya adalah, dengan modal Rp1,4 juta sudah mendapat 50 jenis produk dan boleh dicampur. Variasi produk yang banyak mulai sabun batang, deo spray, lip serum, acne serum, eau de parfume, hingga hair serum bebas dipilih oleh rekan kemitraan Arvven.
“Untuk remaja, ibu-ibu, bahkan bapak-bapak yang ingin menambah income, sangat bisa menjadi mitra kami. Dengan harga yang terjangkau, menjadikan produk kami lebih mudah untuk dijual,” kata Nova.
(tsa)